Artikel

Cacingan: Ancaman Tersembunyi di Balik Keseharian

1 Oktober 2025
Cacingan: Ancaman Tersembunyi di Balik Keseharian

Istilah “cacingan” dalam konteks medis sering merujuk pada infeksi cacing parasit yang hidup di saluran pencernaan (terutama usus). Dalam dunia epidemiologi dan kedokteran tropis, istilah yang lebih spesifik adalah soil-transmitted helminth infections (infeksi helminth yang ditularkan lewat tanah).

Cacing-cacing usus utama yang sering menjadi penyebab infeksi adalah:

  • Cacing gelang (Ascaris lumbricoides)
  • Cacing cambuk / cacing cambuk (Trichuris trichiura, alias cacing cambuk/whipworm)
  • Cacing tambang / hookworm (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale
  • Kadang juga Strongyloides stercoralis sebagai bagian dari infeksi cacing lewat tanah (meskipun mekanisme dan manajemennya sedikit berbeda)

Infeksi ini sering disebut sebagai penyakit tropis yang terabaikan (neglected tropical disease) karena meskipun berdampak besar, perhatian publik dan penelitian sering kurang dibanding penyakit menular lain.

Bagaimana penularan terjadi?

Untuk bisa berpikir jernih: infeksi cacing usus biasanya melibatkan siklus hidup di mana telur atau larva cacing dilepaskan ke lingkungan (terutama melalui tinja), lalu manusia terpapar melalui:

1.      Kontaminasi tanah / lingkungan

Telur cacing dari tinja manusia atau tinja hewan yang terinfeksi bisa masuk ke tanah dan bertahan hidup dalam kondisi lembap dan hangat.

2.      Ingesti telur secara tak sengaja

Misalnya saat seseorang makan makanan (sayur, buah) yang belum dicuci bersih atau terkontaminasi tanah yang mengandung telur. Juga bisa dari tangan yang kotor dan kemudian masuk ke mulut (self-inoculation).

3.      Penetrasi larva melalui kulit

Untuk cacing tambang (hookworm), larva cacing yang berada di tanah lembap dapat menembus kulit manusia (misalnya kaki yang telanjang saat berjalan di tanah) dan kemudian bermigrasi ke organ dalam hingga akhirnya mencapai usus.

Karena itu, kombinasi faktor seperti sanitasi buruk, kebiasaan berjalan tanpa alas kaki, kurangnya cuci tangan, dan akses air bersih yang terbatas menjadi faktor risiko utama.

Gejala yang mungkin muncul

  • Nyeri perut, kembung
  • Diare atau sembelit
  • Mual atau muntah
  • Penurunan berat badan, nafsu makan menurun
  • Kelemahan umum, lemas
  • Anemia (terutama bila cacing menghisap darah, seperti cacing tambang)
  • Gangguan tumbuh kembang pada anak (stunting, berat badan rendah)
  • Gangguan fungsi kognitif / belajar (kesulitan konsentrasi) 
  • Dalam kasus berat, komplikasi seperti sumbatan usus, prolaps rektum, perdarahan usus 

Contoh migrasi larva (cacing gelang) bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di paru-paru (saat larva lewat fase migrasi)

Dampak jangka panjang & sosial

  • Gangguan pertumbuhan fisik dan kognitif pada anak-anak, yang dapat menurunkan potensi kesehatan dan produktivitas mereka di masa depan 
  • Menurunnya status gizi (karena cacing “mencuri” nutrisi, atau memicu darah hilang)
  • Meningkatnya risiko anemia, terutama untuk wanita dan anak-anak
  • Penurunan produktivitas kerja pada orang dewasa karena kelelahan, gangguan kesehatan lainnya
  • Biaya tambahan pada pelayanan kesehatan, serta beban sosial dan ekonomi pada komunitas terdampak

Dilihat :
kali