Hepatitis adalah peradangan pada hati (liver) yang dapat disebabkan oleh infeksi virus, konsumsi alkohol berlebihan, penggunaan obat tertentu, atau penyakit autoimun. Hati merupakan organ vital yang berperan dalam metabolisme, detoksifikasi racun, dan penyimpanan energi, sehingga gangguan pada organ ini dapat berdampak serius pada kesehatan.
Menurut World Health Organization (WHO), hepatitis virus masih menjadi masalah kesehatan global karena banyak penderitanya tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi.
Jenis-Jenis Hepatitis
Hepatitis yang paling umum disebabkan oleh virus, dan dibagi menjadi beberapa tipe:
Hepatitis A
Menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Biasanya bersifat akut dan dapat sembuh sendiri tanpa menyebabkan kerusakan hati jangka panjang.
Hepatitis B
Menular melalui darah dan cairan tubuh, seperti dari ibu ke bayi, hubungan seksual tidak aman, atau penggunaan jarum suntik bersama. Hepatitis B dapat menjadi kronis dan meningkatkan risiko sirosis serta kanker hati.
Hepatitis C
Umumnya menular melalui darah, terutama penggunaan jarum suntik tidak steril. Sering tidak bergejala pada awalnya, namun berisiko tinggi menjadi hepatitis kronis.
Hepatitis D
Hanya terjadi pada orang yang sudah terinfeksi hepatitis B dan dapat memperberat kerusakan hati.
Hepatitis E
Mirip dengan hepatitis A dan ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi, terutama di daerah dengan sanitasi buruk.
Gejala Hepatitis
Gejala hepatitis bisa ringan hingga berat, dan pada beberapa kasus tidak menimbulkan gejala sama sekali, terutama pada hepatitis B dan C kronis. Gejala yang dapat muncul antara lain:
Diagnosis Hepatitis
Diagnosis hepatitis ditegakkan melalui:
Pemeriksaan laboratorium sangat penting karena hepatitis sering tidak bergejala pada tahap awal.
Pencegahan Hepatitis
Menurut Kementerian Kesehatan RI dan WHO, pencegahan hepatitis dapat dilakukan dengan: