Artikel

Impaksi Gigi Bungsu: Saat Gigi Terakhir Justru Bikin Masalah

8 Oktober 2025
Impaksi Gigi Bungsu: Saat Gigi Terakhir Justru Bikin Masalah

Gigi bungsu sering disebut juga “gigi geraham terakhir” atau wisdom tooth. Biasanya tumbuh di usia 17–25 tahun — masa ketika seseorang dianggap sudah “bijak”. Ironisnya, justru di usia itulah banyak orang harus berurusan dengan nyeri, bengkak, atau bahkan operasi akibat impaksi gigi bungsu.

Apa Itu Impaksi Gigi Bungsu?

Impaksi berarti gigi gagal tumbuh sempurna karena terhalang oleh gigi lain, gusi, atau tulang rahang. Kadang giginya muncul sebagian (disebut impaksi parsial), kadang tidak muncul sama sekali (impaksi total). Bayangkan gigi bungsu seperti tamu terakhir yang datang ke pesta — tapi kursinya sudah penuh. Akhirnya ia “menyempil” di tempat yang salah, menekan tamu lain, dan menimbulkan kekacauan.

Penyebab Utama Impaksi

Ada beberapa penyebab umum yaitu:

  1. Rahang terlalu kecil — tidak cukup ruang untuk gigi baru.
  2. Arah tumbuh miring — bisa ke depan, ke belakang, atau ke samping.
  3. Tertutup jaringan tulang atau gusi.
  4. Faktor genetik — bentuk rahang dan ukuran gigi sering diturunkan dari orang tua.

Tanda dan Gejala Impaksi Gigi Bungsu

Banyak orang tidak sadar punya impaksi sampai muncul gejalanya, antara lain:

  • Nyeri di bagian belakang rahang.
  • Gusi bengkak atau merah.
  • Bau mulut dan rasa tidak enak di mulut.
  • Sulit membuka mulut lebar.
  • Kadang disertai sakit kepala atau telinga sebelah.

Jika dibiarkan, impaksi bisa menyebabkan infeksi (perikoronitis), gigi berlubang di gigi sebelahnya, penyakit gusi, bahkan kista atau tumor kecil di sekitar gigi.

Kapan Harus Dicabut?

Tidak semua gigi bungsu impaksi harus langsung dicabut. Namun dokter gigi biasanya menyarankan pencabutan bila:

  • Menimbulkan nyeri, infeksi, atau bengkak.
  • Mengganggu gigi lain.
  • Menyulitkan pembersihan (rawan karies dan plak).
  • Menimbulkan kista atau kerusakan tulang.

Dilihat :
kali